Tuesday 20 December 2011

Diam !

Bisakah kamu diam ?
Tidak bisakah kamu bertanya sesuatu yang orang lain tidak sukai ?
Bisakah kamu diam ?
Tidak bisakah kamu berhenti bicara ketika wajahku tidak lagi tertuju padamu ?
Bisakah kamu diam ?
Tidak bisakah kau bertanya sekali saja, dan tidak mengulang-ulangi pertanyaanmu ?
Tahukah kamu ? Untuk mengatakan "Bisakah kamu diam?", saya hanya DIAM saja.
==
Kenapa kadang seorang ibu berbohong ketika anaknya sering bertanya ?
Kenapa kebanyakan pelajar paling benci yang namanya Ujian sekolah/semester?
Kenapa kadang temanmu/Pacarmu berbohong ketika ditanya “ Hendak kemana?” ?
Kenapa pacarmu bisa bilang benci ? Ketika kamu banyak mempertanyakan Cintanya. Lagi-lagi kamu banyak bertanya !
Pak Jalal, Ketika hendak pergi menjual bajunya karena jatuh miskin. Ditengah jalan bertemu dan ditanya oleh seorang warga. “ Pak Jalal mau kemana”?. Pak Jalal diam sejenak dan balik bertanya. “ jangan bertanya sesuatu yang bisa membuat saya berdosa menjawabnya” !!. Trus, saya harus bagaimana Pak Jalal ??. Pak jalal menjawab..Yah Bilang saja Assalamu alaikum…!! Assalamu alaikum Pak Jalal..Waalaikum salam. Merekapun pisah.
Jangan paksa seseorang untuk berbohong karena ketidaknyamananmu itu.
Dan masih banyak lagi jawaban kebohongan yang lain.
Yang bisa saja terjadi, karena kamu banyak bertanya.. Alasannya kenapa ??? Lagi-lagi kamu……………………
Dan Akhirnya……..saya yang banyak bicara !!! Husss Kamu DIAM sajalah.

Read More..

Wednesday 8 June 2011

Bukan Santri Lagi...

Seperti tourist yang baru tiba di suatu tempat baru, melihat-lihat bangunan sekitar, memperhatikan kegiatan orang sekitar, berjalan kedepan kemudian berhenti sebentar dan berjalan selangkah lagi kemudian berhenti. Pandang kanan kiri, depan dan sesekali balik lihat kebelakang lagi.
Saya pernah berjalan di sini, saya pernah main bola di sini, mencoba mengingat-ingat kembali masa yang terlewati 6 tahun yang lalu.
Betapa senangnya bertemu kembali dengan orang orang yang kita kagumi, meski dalam kondisi status yang berbeda. tidak sebagai santri lagi.
Kami bercengkrama, mencoba mengorek ngorek masa yang terlewati 6 tahun yang lalu. Banyak motivasi baru yang beliau berikan, sifatnya yang selalu memberi motivasi tidak berubah sampai sekarang. Dan saya sangat menyukai setiap kata yang terucap darinya, yang selalu keluar dari hati. Rambutmu memang sudah beruban tapi semangatmu membuat tidak melihat dengan jelas uban dirambutmu itu pak.
Begitu lama kami bercerita. Dan tiba waktunya azan dhuhur, kami mohon pamit ke mesjid untuk ikut berjamaan dengan para santri.
Setibanya di mesjid, seperti manusia pada umumnya. Selalu melihat orang asing yang berada dilingkungannya. Beberapa anak santri menatap kami, mungkin bertanya-tanya. Itu siapa, keperluannya apa ?
Seperti tahun-tahun sebelumnya setelah shalat dhuhur. Mereka para santri mengatur saf barisan persis sedang dalam “pengajian” yah. Mereka di absent satu persatu. Dan yang masbuk di Tanya alasan mereka masbuk. Sang ust. Memberi peringatan !
Tersenyum saya melihatnya, betapa tidak ! dalam hati tergelitik bahwa saya juga pernah merasakan yang mereka rasakan, terlambat shalat. Maupun duduk di saf pertama pengabsenan hehe.
Cukup. Cukuplah itu menjadi kenangan yang tidak tersusun di kepalaku. Biarkan menjadi kenangan indah yg bertahan terus sampai tuaku. Saya takut terbawa masa lalu, yang hanya bisa membuatku tersenyum indah dan lupa apa yang harus kulakukan sekarang.


Read More..