Sunday 31 January 2010

Kisah hikmah diantara azan dan iqamah

Wa taawanuu alal birri wattaqwa, Wala taawanuu alal istmi wal udwaan

Maha pemurah engkau Ya Allah atas segala ni'mat yang engkau berikan kepada kami berupa rezeki, rezeki yang datang dari hasil keringat kami sendiri maupun rezeki yang datangnya lewat perantaraan orang lain yang telah engkau berikan amanah untuk itu.

Saya hendak melaksanakan shalat subuh waktu itu, setelah semalaman begadang di depan Toko Rado ( dekat mesjid haram ). shalat , mengaji di mesjid, mengelilingi mesjid, ke hammam (wc), dan ke tempat mana saja yang saya hendaki untuk pergi, itulah sebagian rutinitasku selama haji dan masih banyak lagi..!!

Tiba waktu azan subuh hari itu, aku mengajak temanku, si kuyut namanya. Teman asal Indonesia b
agian timur sama sepertiku, tapi dianya tinggal di jakarta, lahir disana besar di jakarta!! ngomongnya kadang pake lo lo gue gue, tapi sekrang alhamdulilah sudah bisa pakai lahjah mi, ko, (lahjah asal daerah timur) walau kadang saya lebih suka dia pake lo lo gue gue, ..!! hehe *piss :D

Kami berdua duduknya di luar mesjid haram waktu itu, meski di luar mesjid, tapi tempatnya tetap bersih dan harum, karena setiap beberapa jam tempat itu selalu di bersihkan, jamaah makin banyak berdatangan dari segala penjuru mesjid.
Di dalam mesjid, sangat sulit didapati tempat kosong, bahkan untuk berdiri saja susah,
saking banyaknya jamaah yg berdatangan dan berlomba² menempati saf bagian pertama !!yang perempuan, laki², semua sama. berlomba² menempati saf paling terdepan.

Di luar mesjid waktu itu, tepatnya di depan bab malik fahd yang sejajar dengan tempat kebanyakan mahasiswa sering berkumpul, sayapun duduk bersama temanku si kuyut, menunggu shalat shubuh akan di laksanakan, kemudian dia pamit sebentar ke hammam untuk berwudhu. Saya sendiri duduk di luar mesjid akhirnya bersama jutaan jamaah, saf samping kananku masih kosong, masih bisa 4-5 orang yang duduk di situ, lamanya menunggu iqamah sayapun sempat mengangguk-angguk persis kayak ayam lagi makan, atau bosan karena penjelasan doktor yang kebanyakan mendikte, krena perantara azan dan iqamah yg bgitu lama, apalagi diwaktu subuh.

Tak lama kemudian datanglah seorang bapak kewargaan malaysia dengan membawa kursi lipat, bera
da persis di samping kananku. saya berusaha untuk tidak mengantuk lagi dengan mencoba menegakkan badan agar kelihatan tegar..sesekali melirik ke kanan kiri dan belakang melihat sudah berapa banyak jamaah yg datang, meski tak sempat kuhitung.
Lama terdiam, akhirnya bapak tua disampingku itu memulai pembicaraan, sambil duduk dengan kursi lipatnya yg terbuat dari besi..seperti kursi jamuan para pengantin bentuknya.


Bapak : indonesie keh de'?

aku : iy, Pak . saya orang indonesia, Bapak ??
Bapak :saya orang malaysia de'. , di sini kerja atau apa de' ?
Aku : alhamdulillah, saya juga lg melaksanakan haji pak, saya mahasiswa
Bapak : mahasiswa di sini de' ?

Aku : bukan pak, mahasiswa Al-azhar di kairo
Bapak :ooH, masyaallah de',,trus Indonesianya dmana de' ?
Aku : di sulawesi pak,
Bapak : ooh,.trus ade suku apa di sulawesi ?
Aku :asli bugis pak, hehe tapi lahirnya di kendari,bhs bugis saya tidak terlalu lancar pak..(ngomongnya malu² secara takut di suruh bhs bugis trus enda lancar hah.)

Bapak itu langsung mengulurkan tangannya, bah serah terima jabatan dan bilang, Subhanallah de'..TERNYATA kite Se-Suku de'..( dengan lahjah melayu daerahnya )
Oh, saya cuman bisa ketawa “hehehe” waktu itu, pertanda senang bisa berkenalan dengan bapak itu !

Kantukku pun hilang, dan kami asyik dalam pembicaraan, Bapak itu bertanya-tanya tentang kairo, dan akupun bertanya tentang kehidupan & perkuliahan di malaysia.!
Asyik dalam pembicaan, tiba-tiba kami terdiam heran melihat seorang jamaah asal mesir saat itu berdiri diantara jutaan jamaah dan menghadap berlawanan dengan ka'bah, dia menghadap ke wajah para jamaah. Anggapanku dia warga mesir, karena mendengar lahjah dia bicara, matanya merah bukan marah, sesekali tangannya memegang dompet kecil di tali pinggangnya, dia berusaha menjelaskan kejamaah tentang uangnya hilang. dia duduk, kemudian berdiri dan duduk lagi sambil menangis, yah itulah yang orang warga mesir itu lakukan, tepatnya persis 3 saf di depanku dan bapak orang malaysia itu.!!
Bapak malaysia itu cuman heran melihat tindakan orang mesir yang masih memakai pakaian ihram itu, karena hanya ingin memberi informasi, sayapun mencoba menjelaskan dan bilang ke bapak keturunan bugis yg tinggal dimalaysia itu.!" kasian orang itu pak, kayaknya, uangnya hilang,...! Hah, yang betul de' .."jawab bapak.
Spontan tangannya membuka tas kecil yang ia simpan di pinggangnya, sembari menyodorkan uang sebesar 100 reyal .hmm, Tolong de' berikan ke orang mesir itu,saya kasian dengan orang itu,ia menyuruhku secara ia tak mampu memberi sendiri dengan keadaannya yang tidak memungkinkan. hmmm sayapun diam sejenak, dan pelan-pelan bilang..saya malu pak !

Arrrgh ...Entah setan apa yang mengajarku malu untuk hal semacam itu, *malu memberi uang dari bapak,ke warga mesir“* malu berbuat baik” ?? memang aneh kedengarannya !!!
( alasan saya malu krena blum begitu yakin apa benar-benar bapak ini kehilangan uang ? atau "takutnya" jamaah mengira sayalah pemberii sumbangan ke orang mesir itu padahal saya cuman disuruh !, atau bisa juga sayalah yang mendapati uangnya yg hilang *dalam hati* pikiranku bingung, kocak waktu itu,..sungguh merasa sangat-sangat bodoh saat itu!! ) apapun alasanku , sungguh suatu hal yang bodoh :P “adoh serba salah rasanya”..!!
Bapak itu diam, saya ikut diam sambil memegang uang 100 reyal pemberiannya yg ingin disumbangkan itu.
merasa amat berdosa krena tak berani memulai untuk memberi orang yg lagi kesusahan diantar banyaknya jamaah yang hadir, kalian tentu bisa mengerti keadaanku saat itu..ngerti yh ? yah yah ? ngerti dong ? :(..
Alhamdulillah akhirnya ada yg memulai, seorang araby dibelakang kami, berdiri dan memberi langsung ke orang mesir itu yang masih saja menangis kehilangan uang, yang mungkin sangat banyak dan berharga sekali *kasian bapak itu*. Sayapun juga berdiri dan berjalan 3 langkah kebelakang*sok yg ngasih sumbangan* ya hag, ya hag (ya haji) sembari memberi uang 100 reyal ke orang itu. makin lama, makin banyak yg memberi sumbangan ke orang mesir itu..baik saf yg di dekat kami, maupuni saf yang jauh dari kami..subhanallah...merinding saya melihat hamba allah yang saling membantu satu sama lain, semua jamaah begitu pemurah..maha pemurah engkau ya Allah....

Legahlah rasanya krena sudah berhasil menjalankan amanah bapak itu,meski moment pertama tidak sempat kuperoleh disebabkan tindakan bodoh si pemalu :(.
setelah kembali ke safku semula..duduk bersila disamping bapak malaysia itu yang duduk di kursi krena sudah tidak sanggup lagi shalat dalam keadaan berdiri. Seketika itu saya kaget, bapak malaysia itu mengisi sesuatu di kantong baju jalabiahku *baju arab yg selalu dipakai shalat*!
Duh pak, ini apa ? tanya *heran* meskipun tahu sesuatu itu, dan sama sekali saya tidak merasa layak menerimanya..!
Terima yh de',Bapak ikhlas, jangan di tolak..maaf de' pintu hatiku terketuk dan saya tidak bisa menahannya ! saya terdiam, dan menunduk meski sesekali meliirik sesuatu yg di berikan bapak itu di kantongku..!! terharunya, dengan kata-kata Bapak malaysia itu. dengan sifat pemurah yang ia miliki, bahkan dengan orang yg baru ia kenal, sekalipun hanya kenal beberapa menit yang lalu. ungkapan terima kasih saya bgitu sangat pelan kedengarannya, entah knapa, mungkin malu menerima atau apa ? entahlah. *semoga saja angin subuh waktu itu menyampaikan ungkapan terima kasihku* !!..dan tak tahu apakah sempat di dengar oleh bapak itu ? ! tapi kurasakan bapak itu tahu, bagaimana perasaanku saat itu. :D..senang, malu,merasa tak layak, semuanya gabung menjadi satu yang menimbulkan reaksi kimia di dalam otak !Weits ?..:

Kembali bapak malaysia sesuku itu, mencoba bercakap dan membuka topik lain ke saya,mungkin untuk menormalkan suasana yang saling diam, saling tukar nomor dan lain². dan iqamah shalat shubuhpun tiba..!!
Selesai shalat shubuh kamipun pisah, hanya bahasa senyum saat kami berpisah. seperti malaikat yang datang mengajarkan kebaikan rasanya, datang kemudian pergi meninggalkan amalan indah.

Semenjak peristiwa itu. saya selalu berfikir tentang kemurahan hati yg lahir dari salah seorang hamba Allah. ingin seperti bapak malaysia itu, yang selalu terketuk hatinya untuk menolong sesama dalam kebaikan..! amin
Pelajaran nuansa qalbu dari hidupku, hanya sepintas lalu... yang begitu singkat dan lewat meninggalkan bekas,hmm Itulah a part of my life..

Bapak itu sudah memberikan pelajaran tentang kemurahan hati yang mungkin tanpa dia sadari bahwa sudah mengajarkanku tentang banyak hal..!!
Semoga Allah.SWT membalas niat baikmu pak ! dan dijadikan amal ibadah sebagai modal kelak di akhirat amin..

2 comments:

It's me CHERRY said...

Bisa d jadiin plajaran Hidup,,critanya menarik tapi terlalu panjang beeh,,,,hehhehe

Hal yang membuat saya pnasaran adl,,,berapa yang di kasi sm bpak malaysia? bagi piiii,,,, hahhaha
^__^

Imarah Tellu said...

hehe..iy panjang dih hihi....
Lumayan ji hehe..
habismi,, sabelikan ole² temenku hehe :D