Sunday 7 March 2010

Kawan......Tunggu aku di indonesiamu.

Kawan….Empat tahun lebih sudah saya tinggalkan kampung halaman dan saya masih menambah hari, saya masih ingat awal dimana saya hendak pergi ke tempat ini, pelukan hangat dari seorang ibu, pesan singkat dari ayah di malam hari sebelum keberangkatanku. Iy, saya masih ingat betul peristiwa itu kawan.
Hari itu, ibu tak hentinya melihatku, tatapan yang berharap suatu saat saya masih bisa kembali untuk memeluknya kembali. Ibuku tak menangis waktu itu entah kenapa, mungkin Ibu secara tak langsung mengajarku untuk tidak pernah menjadi seorang lelaki cengeng di perantauan…...harapku begitu

Empat tahun sudah kawan, belum ada sebagian kecil pengalaman hidup kudapati, masih banyak pesan² sang guru yang belum sempat saya peroleh, dan saya sadar akan hal itu.
Empat tahun lebih ini adalah waktu yang sangat singkat bagi seorang perantau, yang sudah berbelas-belasan tahun tidak kembali, hidup sendiri bertemankan debu dan udara, berjalan melintasi musim silih berganti, mencari pengalaman hidup dan lain sebagainya, tapi saya tidak ingin seperti itu kawan, yang harus berbelas-belas tahun tidak kembali. makanya saya malu dikatakan perantau kalau harus pulang di tahun ini ! meski demikian, tolong bantu saya menengadahkan tangan kelangit kawan, berharap di tahun ini saya bisa kembali dari negri rantauan ke negri asal. Saya hanya ingin bertemu dan memeluk sebentar orang yang selama ini selalu memberiku semangat...itu saja setelah itu saya akan pergi lagi entah kemana kaki melangkah. dan kamu kawan, iy. saya ingin ketemu kalian.

Kawan....sungguh saya ingin bercerita banyak dari apa yang saya lihat di sini, dari apa yang saya rasa, ingin rasanya kamu melihat apa yang pernah saya lihat di sini kawan. Saya yakin kamu akan tertawa mendengarnya, ada juga cerita saya yang membuat kamu menangis kawan, bahkan sampai cerita yang membuat kamu hanya bisa diam dan tak memberikan komentar sama sekali.

Kawan....mungkin kamu akan heran kalau suatu saat kita bertemu dan saya menjadi orang yang beda di tahun yang silam, dimana kita sering tertawa bersama menikmati masa-masa remaja yang begitu indah terasa, tak ada yang melarang kita saat itu dan kita asyik² saja dengan keadaanta saat itu.

Tapi itu dulu kawan, sudah lama sekali, masa² itu sulit berulang lagi . Kita tidak akan pernah lagi dikejar seseorang karena mengambil buah mangga di kebunnya, kita juga tidak akan pernah lagi dikejar-kejar penjaga sekolah karena bolos disaat teman lain sedang mengikuti pelajaran. Masa-masa itu memang sulit dilupakan kawan, semoga cerita-cerita itu bisa menghiburmu dikemudian hari . Atau engkau heran karena saya tidak berubah sama sekali. Saya tidak tahu itu, yang jelas hanya kamu yang menilaiku, tapi saya harap kamu nantinya heran melihat saya tidak seperti dulu lagi bukan dalam soal persahabatan tapi yang punya pandangan sempit tentang kehidupan.

Kawan....mukamu sekarang mungkin tak secomel dulu, mungkin saja kamu sudah bermuka sangar dengan kumis dan jenggot lebat mengelilingi wajahmu ? begitukah kau sekarang kawan ? atau jangan-jangan kamu sudah menimang bayi seperti cerita-cerita lucu kita di tahun-tahun silam ? entahlah…sudah lama kita tak ketemu, mungkin sudah banyak yang berubah dari diri kita.! Maaf kawan, saya hanya bisa berandai-andai saat ini 

Kawan…saya pamit dulu, ingin tidur cepat malam ini.. berharap besok pagi ada lagi yang bisa kuceritakan padamu kelak ! Tunggu aku di indonesiamu

5 comments:

Unknown said...

sama-samaki pulang nah nah nah^^

Imarah Tellu said...

Iye,..duh asiknya pulang bareng ma si kembar hihihi segerami :D..Allahummaj'alna minannajihiin insyaallah..amin :)

Jazz said...

pas sekali lagu sama ceritanya mauka nangis kurasa tapi maluka sama jenggot heuheu

Imarah Tellu said...

haha,.iy jangan nangis kawan.. malu dikitlah ama kumis wakwakwak..

It's me CHERRY said...

Kawan…saya pamit dulu, ingin tidur cepat malam ini..
(jangq lupa cuci kaki kawan)
ur story interesting n funny...^_^